Friday, November 30, 2012


Isi Khutbah manusia adalah makhluk pembelajar. Manusia dibentuk dalam bentuk yang sempurna fisik dan psikis (Q,S at-Tin:4);
لَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنسَانَ فيِ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Manusia dengan susunan organ-organnya dihadapan makhluk Allah lainnya adalah yang paling unik. Bahkan sementara pakar menyatakan bahwasanya manusia adalah miniatur dari alam raya. Dia mengetahui aneka pengetahuan, melebihi binatang yang cerdas karena manusia dapat mengaitkan sebab akibat, serta menyusun kesimpulan-kesimpulan yang mengantarnya mengetahui nomena dari pengamatannya terhadap fenomena. Dengan jiwa yang dimilikinya manusia mampu manandingi malaikat, dengan syarat dia mengasah dan mengasuhnya. Oleh karena itulah Allah memilih manusia sebagai khalifah di bumi-dalam mengemban misi pengaturan terhadap hidup dan kehidupan semesta raya. Dan oleh karena itu dalam pandangan Allah, orang yang tinggi derajatnya adalah orang yang beriman dan berilmu.
 يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 58:11)
Orang yang beriman dan berilmu yang benar adalah dia yang mampu mensinergikan antara pengetahuan yang benar dengan keimanan yang sah guna mengantar kepada puncak kesadarannya akan  kehadiran Allah pada setiap diri dan semestanya. Demikianlah Allah mendeskripsikan hamba-hambayNya yang takut kepadaNya adalah hamba-hamba yang berkarakter ulama:
إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاؤُا إِنَّ اللهَ عَزِيزُُ غَفُورٌ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. 35:28)
Ulama yang dimaksud  disini  adalah mereka yang memperhatikan dan memahami kitab Allah yang terhampar di alam raya.
Jamaah sholat Jum’at yang berbahagia
Allah menjadikan pada setiap diri dan alam semesta adalah tanda-tanda kekuasaanNya:
سَنُرِيهِمْ ءَايَاتِنَا فِي اْلأَفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur'an itu benar (Q.S.Fushilat:53)
Dari ayat-ayat Allah yang terbentang luas dan apa yang ada pada diri kira dan dari pengalaman yang sekecil apapun hendaklah senantiasa menjadi I’tibar-pelajaran bagi kita semua, hal mana akan menjadikan diri kita selalu optimis dalam memandang hidup, tidak mudah putus asa atas kegagalan yang kita alami.
Jamaah sholat Jum’at yang berbahagia, mari kita melihat contoh-ontoh berikut:
Konon, seorang Timur Lank, Raja Mongol dan cucu Genghis Khan yang menundukan Iran, Delhi, Damaskus sampai Turki itu menarik pelajaran dari seekor semut yang mengangkut muatan besar menuju tebing yang tinggi. Berkali-kali semut itu terjatuh, tetapi ia tidak berputus asa dan memulai lagi sampai akhirnya ia berhasil. Demikian semangat juang diraih melalui seekor semut oleh panglima Mongol yang memporakporandakan Bagdad itu.
Demikian juga kisah guru dan kyai penulis, al-Habib Abdul Qadir Bil Faqih, bagaimana Abu al-Fadhl Ahmad (W.1449 M) yang dijuluki “Ibnu Hajar” atau secara harfiah berarti “putra batu”, menjadi seorang ulama besar dan pakar ilmu hadits. Pada awal studinya ia tidak sukses dan hampir berputus asa. Tetapi ia melihat batu yang berlubang dari tetesan air demi tetesan dan itu yang mengantarnya sadar bahwa dengan ketekunan, keuletan, kesulitan dapat teratasi.
Dan bagaimana Qobil-anak Adam yang membunuh saudaranya Habil memperoleh pelajaran dari seekor burung gagak untuk menguburkan mayat saudaranya tersebut, kisah ini dapat kita baca dalam al-Qur’an, surta al-Maidah;31:
فَبَعَثَ اللهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي اْلأَرْضِ لَيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ قَالَ يَاوَيْلَتَى أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil:"Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.
Demikianlah Allah menjadikan I’tibar atau pelajaran pada setiap apa yang ada pada diri dan lingkungan kita dengan segala aneka kejadian dan perstiwa. Menarik pelajaran tidak harus selalu melalui pengetahuan yang dalam, tetapi juga melalui pengalaman-pengalaman kecil yang senantiasa kita temukan.
Rutinitas yang kita jalani sejatinya bukanlah sesuatu yang menjemukan, akan tetapi hayati dan jalani sebagai yang akan mengembangkan karakter dan keterampilan diri kita. Jadikan setiap jengkal langkah kita adalah bermakna bagi hidup kita. Amin…  

khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ الّذِىْ اَكْرَمَ مَنِ اتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ, وَاَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَخَيْرِ خَلْقِهِ, وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِى سَبِيْلِهِ. اما بعد : فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.




Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَمَرَنَا بِالاتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ ِالهَ ِالاَّ للهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اِيَّاهُ نَعْبُدُ وَاِيَّاهُ نَسْتَعِيْنَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ. اَلّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَالله اِتَّقُ اللهَ تَعَالَى رَبَّ الْعَالمَِيْنَ. وَسَارِعُوْ اِلى مَغْفِرَةِ اللهِ الْكَرِيْمِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَلَى بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَى فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْز. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَلّلهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلاْحْيَاءِ مِنْهُمُ اْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعْوَاتِ رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَهً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَالله, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَلاِْحْسَانَ وَاِيْتَائِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرْ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهَ اَكْبَرَ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا يَصْنَعُوْنَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ.

0 komentar:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • ini apa
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube