Isi Khutbah Jumat
Totalitas hidup zuhud. Inilah totalitas hidup dalam
kesederhanaan dan kebersahajaan. Inilah nilai yang paling berharga dalam
beragama yang sedikit sekali orang yang menjadi bagiannya. Namun merekalah yang
menopang dan meneguhkan kehidupan di bumi, hingga kehidupan tetap lestari.
Merekalah kontributor terbesar terhadap kelangsungan hidup makhluk di dunia. Tidak
akan pernah Allah mengazab suatu kaum selama mereka ada di sana. Merekalah yang
menjadikan kiamat masih akan tertunda. Mereka yang menanggalkan segala kesenangan
dan perhiasan dunia, hidup dalam kezuhudan yang total, berbalut dengan
nilai-nilai tauhid yang sempurna. Merekalah yang meneladani sempurna sunah
kenabian. Mereka tidak butuh penghargaan dan kehormatan dunia. Lapar adalah
tradisinya, kemiskinan menjadi pakaian kebanggaannya. Mereka terasing dan
terlempar dari hingar bingar dan gemerlap kehidupan. Tapi justru di mata Tuhan merekalah
calon penghuni surga kelas utama.
Mari kita telusuri Hadits panjang yang diriwayatkan oleh Usamah
Ibnu Zaid dan Abu Hurairoh. Mereka yang menjalankan kehidupan zuhud yang total
tergambar di sini. Nabi Saw bersabda,” Sesungguhnya manusia yang paling dekat
dengan Allah swt pada hari kiamat adalah orang yang merasa lapar, haus, dan
sedih di dunia ini; orang yang penuh kasih sayang dan bertaqwa kepada Allah,
yang ketika hadir mereka tidak dikenal, dan ketika pergi tidak dicari orang.
Akan tetapi, bumi mengenal mereka dan para malaikat surga menolong mereka.
Orang lain merasa bahagia dengan dunia, sedangkan mereka merasa bahagia dengan
ketaatan kepada Allah Swt. Orang lain tidur dengan kasur empuk, mereka tidur
dengan menopang kening dan lututnya. Orang lain menyia-nyiakan amal dan akhlaq
para Nabi, sedangkan mereka melestarikannya. Bumi menangisi kepergian mereka,
dan Allah memurkai setiap negeri yang tidak seorangpun dari mereka menetap di
sana. Mereka tidak tergiur kepada dunia laksana anjing tergiur melihat bangkai.
Mereka hanya makan seperlunya, sekedar dapat menyambung nyawa, mengenakan
pakaian bertambal, kusut dan kepala berdebu. Orang-orang yang melihatnya
mengira bahwa mereka sakit. Namun, sesungguhnya tidak ada penyakit pada diri
mereka. Dikatakan bahwa mereka gila, mereka tidak gila. Namun orang-orang
melihat hati mereka tertambat kepada ketentuan Allah, yang telah membuat mereka
mengeyahkan dunia. Dikalangan penduduk dunia, mereka dianggap berjalan tanpa
akal. Tetapi justru merekalah yang berakal ketika akal manusia lainnya hilang.
Bagi mereka, kemuliaan adalah di akhirat. Hai Usamah, jika engkau melihat
mereka disebuah negeri, ketahuilah olehmu bahwa mereka adalah pelindung
penduduk negeri itu, sebab Allah tidak akan menurunkan azab atas suatu kaum
selama mereka ada di tengah-tengah kaum itu. Bumi mencintai mereka dan Yang
Maha Perkasa meridhai mereka. Oleh karena itu, jadikanlah mereka saudaramu,
agar melalui mereka engkau beroleh keselamatan. Dan jika engkau ingin agar
kematian menjemputmu saat perutmu kosong dan hatimu haus, lakukanlah karena
dengan demikian sesungguhnya engkau telah mencapai derajat yang mulia, bersama
para nabi. Para malaikat pun bergembira menyambut kedatangan ruhmu, sedangkan
Dia Yang Mahaperkasa akan bersholawat kepadamu.”
0 komentar:
Post a Comment