Friday, September 13, 2013

Berharganya Waktu

Posted by KHUTBAH | 8:40 PM Categories:


Isi Khutbah
Segala puji hanya  milik Allah yang tidak akan dapat kita mampu memujiNya sebanyak Allah memuji diriNya sendiri. Shalawat dan salam tercurah atas teladan kita sepanjang masa Muhammad Saw, semoga kita termasuk yang mendapatkan syafa’at Beliau di yaumul qiyamah. Khotib akan selalu berwasiat kepada diri khotib sendiri khususnya dan kepada jamaah seluruhnya untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt dengan senantiasa menyadari sepenuhnya dan mengisi setiap detik waktu yang berlalu dengan rasa keimanan dan segenap amal soleh.

Sekali lagi khotib mengajak, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan senantiasa mensyukuri atas segala ni’mat yang Allah curahkan kepada kita makhlukNya, terutama sekali ni’mat iman, ni’mat sehat dan ni’mat waktu luang. Ni’mat yang terakhir tersebut yang akan dipertegas dan diperjelas dalam khutbah ini. Dan semoga kita tidak termasuk orang-orang yang lalai dalam menjaga waktu. Sebagaimana dikatakan dalam hadits Nabi : “dua nikmat yang sering dilupakan (disia-siakan) banyak manusia, kesehatan dan waktu.”

Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan dan panjang umur hingga kita masih mengalami tiga siklus waktu sebagai momen pengampunan Allah terhadap orang beriman dan sebagai momentum kaum beriman untuk selalu berintrospeksi diri  memulai satu perubahan-menata diri dan lingkungannya ke arah yang lebih berfaedah dan berkualitas;
الصلوات الخمس والجمعة الى الجمعة, و رمضان الى رمضان مكفرات لما بينهن اذا اجتنبت الكبائر
antara sholat lima waktu yang satu dengan sholat lima waktu berikutnya, antara hari jum’at yang satu dengan hari jum’at berikutnya dan antara bulan ramadhan dengan bulan ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa selama kita tidak melakukan dosa besar
ketiga waktu tersebut pastinya akan selalu kita lalui selama hayat masih dikandung badan. Sejatinya ketiga momen itu sebagai pengawas atau pengontrol terhadap tumbuh kembangnya keimanan dan amal sholeh kita.

Jamaah sholat Jum’at yang dirahmati Allah

Tentang waktu ini, Allah menegaskan dalam salah satu surah Al-Qur’an, Allah bersumpah وَالْعَصْرِ  إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْر “demi masa”-demi waktu.  Kata al-ashr yang berarti ‘waktu’ menurut para mufasir ada 3 makna:
1.      Az-zaman (masa)
2.      Al-umru (umur, usia)
3.      Al-waqtu (waktu, jam, menit, detik)

Dari tiga pengertian al-ashr diatas sudah cukup melingkupi setiap waktu yang melekat dan dialami manusia. Sekiranya Allah bersumpah atas nama makhluk yang Ia ciptakan sendiri, yaitu yang bernama ‘waktu’, maka hal ini menunjukan betapa agungnya atau sangat berharganya ‘waktu’ tersebut. Disamping kalimat ‘sumpah’, sebagai penegas, ayat ini juga memiliki dua tau’kid (penguat) yaitu; inna (yang artinya sesungguhnya) dan la taukid (dalam la-fi yang artinya benar-benar atau sungguh).

Demi masa atau demi waktu, sesungguhnya manusia dalam kerugian. Dengan kalimat tersebut tergambar bahwa seluruh totalitas manusia berada di dalam satu wadah kerugian. Kerugian seolah melingkupi seluruh waktu manusia, dan manusia setiap detiknya bergelut dengan kerugian itu kecuali bagi mereka yang mampu mempergunakan atau mengisi waktu tersebut dengan iman dan amal saleh.

Tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak mempergunakan waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat. Tidak ada tempat bagi manusia di dunia ini yang tidak mengisi waktu dengan hal-hal berguna kecuali akan ia dapatkan satu kerugian atau malah bencana yang besar. Demikian  Allah sampai menegaskan dalam sumpahNya, “demi masa”. Bahwa kita harus waspada dengan waktu kita yang akan terbuang percuma, karena tidak main-main akibatnya. Maka sungguh tepat dalam ungkapan Arab yang mengatakan waktu itu bagai pedang, yang senantiasa akan menebas dan memupus harapan dan masa depan kita apabila kita lalai terhadapnya.

Demikian Nabi saw memberikan warning-peringatan kepada kita umatnya agar mempergunakan sebaik-baiknya  kesempatan yang Allah berikan kepada kita sebelum akan datangnya kesempitan sebagaimana tertuang dalam salah satu sabdanya:
عن بن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لرجل وهو يعظه : " اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرمك وصحتك قبل سقمك وغناءك قبل فقرك وفراغك قبل شغلك وحياتك قبل موتك "
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Berkata Rasulullah saw: jagalah yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang miskinmu, masa luangmu sebelum datang sempitmu, dan masa hidupmu sebelum datang matimu.

Kesempatan tidak akan datang dua kali. Setiap detik waktu saat ini adalah momen terbaik untuk kita berbuat, bertindak, dan berkarya. Menunda-nunda waktu berarti memupus kesempatan terbaik yang Allah anugerahkan kepada kita, sebab kita tidak akan pernah tau apa yang bakal terjadi besok, apakah kelapangan seperti yang saat ini kita abaikan atau justru kesempitan yang tidak kita perhitungkan.
إِنَّ اللهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَافِي اْلأَرْحَامِ وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. 31:34)

Jamaah sholat Jum’at yang dirahmati Allah

Seiring perjalanan waktu, usia kita semakin bertambah, kesempatan kita untuk berbuat semakin berkurang. Dengan sisa usia yang ada, dengan kesempatan terbaik yang masih tersisa, akankah kita biarkan waktu ini dalam kesia-siaan ataukah akan kita pertegas eksistensi terbaik kita sebagai manusia dengan memperteguh keimanan dan memperbanyak amal sholeh sepanjang hayat masih dikandung badan

عن أبي صفوان عبد الله بن بُشر الأسلمي ـ رضي الله عنه ـ قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وسيء عمله) رواه الترمذي
Sebaik-baik manusia adalah yang panjang usianya dan baik amalnya, dan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang usianya, dan buruk amalnya.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam menghiasi setiap waktu kita dengan berbagai kebajikan. Amiin ya rabbal alamiin.

0 komentar:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • ini apa
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube