Isi Khutbah
Segala puji hanya milik Allah yang tidak akan dapat kita mampu
memujiNya sebanyak Allah memuji diriNya sendiri. Shalawat dan salam tercurah
atas teladan kita sepanjang masa Muhammad Saw, semoga kita termasuk yang mendapatkan
syafa’at Beliau di yaumul qiyamah. Khotib akan selalu berwasiat
kepada diri khotib sendiri khususnya dan kepada jamaah seluruhnya untuk
senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt dengan senantiasa
menyadari sepenuhnya dan mengisi setiap detik waktu yang berlalu dengan rasa
keimanan dan segenap amal soleh.
Sekali lagi khotib mengajak,
marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan senantiasa mensyukuri atas segala
ni’mat yang Allah curahkan kepada kita makhlukNya, terutama sekali ni’mat iman,
ni’mat sehat dan ni’mat waktu luang. Ni’mat yang terakhir tersebut yang akan
dipertegas dan diperjelas dalam khutbah ini. Dan semoga kita tidak termasuk
orang-orang yang lalai dalam menjaga waktu. Sebagaimana dikatakan dalam hadits
Nabi : “dua nikmat yang sering dilupakan (disia-siakan) banyak manusia,
kesehatan dan waktu.”
Alhamdulillah, kita masih diberikan
kesehatan dan panjang umur hingga kita masih mengalami tiga siklus waktu
sebagai momen pengampunan Allah terhadap orang beriman dan sebagai momentum
kaum beriman untuk selalu berintrospeksi diri
memulai satu perubahan-menata diri dan lingkungannya ke arah yang lebih
berfaedah dan berkualitas;
الصلوات الخمس والجمعة الى الجمعة, و رمضان الى رمضان
مكفرات لما بينهن اذا اجتنبت الكبائر
antara sholat lima waktu yang satu
dengan sholat lima waktu berikutnya, antara hari jum’at yang satu dengan hari
jum’at berikutnya dan antara bulan ramadhan dengan bulan ramadhan berikutnya
adalah penghapus dosa selama kita tidak melakukan dosa besar
ketiga waktu tersebut pastinya akan
selalu kita lalui selama hayat masih dikandung badan. Sejatinya ketiga momen
itu sebagai pengawas atau pengontrol terhadap tumbuh kembangnya keimanan dan
amal sholeh kita.
Jamaah sholat Jum’at yang dirahmati
Allah
Tentang waktu ini, Allah menegaskan
dalam salah satu surah Al-Qur’an, Allah bersumpah وَالْعَصْرِ إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْر
“demi masa”-demi waktu. Kata al-ashr
yang berarti ‘waktu’ menurut para mufasir ada 3 makna:
1.
Az-zaman (masa)
2.
Al-umru (umur, usia)
3.
Al-waqtu (waktu, jam,
menit, detik)
Dari tiga pengertian al-ashr diatas
sudah cukup melingkupi setiap waktu yang melekat dan dialami manusia. Sekiranya
Allah bersumpah atas nama makhluk yang Ia ciptakan sendiri, yaitu yang bernama
‘waktu’, maka hal ini menunjukan betapa agungnya atau sangat berharganya ‘waktu’
tersebut. Disamping kalimat ‘sumpah’, sebagai penegas, ayat ini juga memiliki
dua tau’kid (penguat) yaitu; inna (yang artinya
sesungguhnya) dan la taukid (dalam la-fi yang artinya benar-benar atau
sungguh).
Demi masa atau demi waktu,
sesungguhnya manusia dalam kerugian. Dengan kalimat tersebut tergambar bahwa
seluruh totalitas manusia berada di dalam satu wadah kerugian. Kerugian seolah
melingkupi seluruh waktu manusia, dan manusia setiap detiknya bergelut dengan
kerugian itu kecuali bagi mereka yang mampu mempergunakan atau mengisi waktu
tersebut dengan iman dan amal saleh.
Tidak ada alasan bagi manusia untuk
tidak mempergunakan waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat. Tidak ada tempat
bagi manusia di dunia ini yang tidak mengisi waktu dengan hal-hal berguna
kecuali akan ia dapatkan satu kerugian atau malah bencana yang besar.
Demikian Allah sampai menegaskan dalam
sumpahNya, “demi masa”. Bahwa kita harus waspada dengan waktu kita yang akan
terbuang percuma, karena tidak main-main akibatnya. Maka sungguh tepat dalam
ungkapan Arab yang mengatakan waktu itu bagai pedang, yang senantiasa akan
menebas dan memupus harapan dan masa depan kita apabila kita lalai terhadapnya.
Demikian Nabi saw memberikan warning-peringatan
kepada kita umatnya agar mempergunakan sebaik-baiknya kesempatan yang Allah berikan kepada kita
sebelum akan datangnya kesempitan sebagaimana tertuang dalam salah satu
sabdanya:
عن بن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم لرجل وهو يعظه : " اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرمك
وصحتك قبل سقمك وغناءك قبل فقرك وفراغك قبل شغلك وحياتك قبل موتك "
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Berkata
Rasulullah saw: jagalah yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum
datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang
miskinmu, masa luangmu sebelum datang sempitmu, dan masa hidupmu sebelum datang
matimu.
Kesempatan tidak akan datang dua
kali. Setiap detik waktu saat ini adalah momen terbaik untuk kita berbuat, bertindak,
dan berkarya. Menunda-nunda waktu berarti memupus kesempatan terbaik yang Allah
anugerahkan kepada kita, sebab kita tidak akan pernah tau apa yang bakal
terjadi besok, apakah kelapangan seperti yang saat ini kita abaikan atau justru
kesempitan yang tidak kita perhitungkan.
إِنَّ
اللهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَافِي اْلأَرْحَامِ
وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah
Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan
mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. 31:34)
Jamaah sholat
Jum’at yang dirahmati Allah
Seiring
perjalanan waktu, usia kita semakin bertambah, kesempatan kita untuk berbuat
semakin berkurang. Dengan sisa usia yang ada, dengan kesempatan terbaik yang
masih tersisa, akankah kita biarkan waktu ini dalam kesia-siaan ataukah akan
kita pertegas eksistensi terbaik kita sebagai manusia dengan memperteguh
keimanan dan memperbanyak amal sholeh sepanjang hayat masih dikandung badan
عن أبي صفوان عبد الله بن بُشر الأسلمي ـ رضي الله عنه ـ قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وسيء عمله) رواه الترمذي
Sebaik-baik manusia adalah yang
panjang usianya dan baik amalnya, dan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang
usianya, dan buruk amalnya.
Semoga Allah senantiasa membimbing
kita dalam menghiasi setiap waktu kita dengan berbagai kebajikan. Amiin ya
rabbal alamiin.
0 komentar:
Post a Comment