Tema Khutbah kali ini adalah Lindungi Diri dan Keluarga dari Siksa Api Neraka. Pertama-tama mailah kita perhatikan firman Allah, Q.S. Surat Attahrim ayat 6 :
Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka
kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan (At-Tahrim:6)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan orang-orang yang beriman
agar menjaga diri dan keluarganya dari api neraka dengan taat dan patuh
melaksanakan perintah Allah. Keluarga merupakan amanat yang harus dipelihara
kesejahteraannya baik jasmani dan rohani. Keluarga adalah institusi terkecil
dalam masyarakat namun kebaikan suatu keluarga akan menentukan kebaikan
lingkungan sekitar bahkan yang lebih luas dari itu yaitu bangsa dan Negara.
Oleh karena itu, ada ungkapan yang mengatakan bahwa keluarga adalah tiangnya Negara.
Apabila baik keluarga, baik juga bangsa dan Negara,, dan sebaliknya apabila
buruk suatu keluarga, maka akan berakibat buruk pula bagi bangsa dan Negara.
Maka tanggung jawab yang dibebankan kepada setiap individu
yang sudah berkeluarga adalah memelihara, membina keluarganya. Terutama sekali seseorang
ayah yang adalah kepala rumah tangga. Seorang ayah adalah pemimpin bagi
keluarganya, dan seorang pemimpin tentunya akan dimintai pertanggungjawabannya
dihadapan Tuhan semesta kelak.
Jamaah Sholat Jumat yang dirahmati Allah
Bagaimana cara memelihara diri dan keluarga dari api neraka?
Diantara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu adalah
mendirikan sholat dan bersabar, sebagai Allah berfirman:
وأمر اهلك بالصلوة واصطبر عليها
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar
dalam mengerjakannya
(Thaha:130)
Mengenai ajakan sholat untuk keluarga, agama sangat memberi
penekanan dalam hal ini. Terutama sekali kepada putra-putri kita, sejak dini
agama memerintahkan agar mereka diperintahkan untuk melaksanakan sholat. Hal
mana dalam Hadits Nabi saw. menyatakan:
Perintahkanlah anak-anakmu untuk melaksanakan sholat saat
berumur tujuh tahun dan pukulah mereka (jika tidak menjalankan sholat) saat
mereka berumur sepuluh tahun (HR Ahmad, Abu Daud dan Hakim)
وانذر عشيرتك الأقربين
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (asy-Syu’ara:214)
Diriwayatkan bahwa ketika ayat ke-6 surat At-Tahrim ini
turun, Umar berkata,”Wahai Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami, dan
bagaimana menjaga keluarga kami?” Rasulullah menjawab,”Larang mereka
mengerjakan apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan perintahkan mereka
melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Begitulah caranya menyelamatkan
mereka dari api neraka. Neraka itu dijaga oleh malaikat yang kasar dan keras
yang pemimpinnya berjumlah Sembilan belas malaikat. Mereka diberi kewenangan mengadakan
penyiksaan di dalam neraka. Mereka adalah para malaikat yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkanNya dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkanNya.
Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah
Satu hal yang menjadi penekanan di sini bahwa pengenalan
keluarga terhadap nilai-nilai tauhid, itulah yang utama. Karena nilai-nilai
tauhid, nilai keimanan kepada Allah adalah yang mendasar yang harus ditanamkan
kepada putra-putri kita. Contoh terbaik dalam hal Pendidikan Lukman terhadap
anak-anaknya:
“Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar” (Q.S.Lukman:13)
Nilai tauhid yang benar akan menjadi barometer terhadap
seluruh tindakan dan perbuatan seseorang. MengEsakan Allah berarti hanya
Allahlah alasan dan tujuan setiap perbuatan, MengEsakan Allah meniscayakan
nilai-nilai luhur yang melandasi setiap perbuatan. Kita akan senantiasa terjaga,
terjaga dan terhindar dari setiap orientasi perbuatan kepada yang selainNya.
MengEsakan Allah berarti takut akan hal-hal yang dalarangNya dan mendekat
kepada yang diperintahkanNya.
Saat ini ancaman terhadap generasi muda kita semakin nyata. Ancaman
pengaruh-pengaruh negatif akibat pergaulan; drugs, narkoba, alkohol. Juga
ancaman pergaulan bebas muda mudi berupa free sex. Ditambah lagi ancaman
penyimpangan-penyimpangan perilaku sosial yang semakin menggejala, LGBT (Lesbian,
Guy, Bioseksual, dan Transgender). Kalau tidak dibekali putra-putri kita
dengan dasar-dasar keimanan yang kuat, maka pengaruh-pengaruh buruk tersebut
akan senantiasa mengancam.
Maka berjuanglah dalam
menyelamatkan generasi penerus kita, demi agama kita, demi bangsa dan Negara kita,
kita mulai dari elemen terkecil bernama keluarga.
Dan hendaknya takut
karena Allah, orang-orang yang meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka kawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar
(An-Nisa:9)
0 komentar:
Post a Comment