Tuesday, November 22, 2011

Keajaiban Amalan Fardhu dan Sunnah

Posted by KHUTBAH | 11:29 PM Categories: , , ,

Isi Khutbah

عن أبي هريرة ر ضي الله عنه, قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم:
اِنّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ اَذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ , وَمَا تَقَرَّبَ اِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ اِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضَتْ عَلَيْهِ. وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ اِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ, فَاِذَا أَحْبَبْتُهُ, كُنْتُ سَمْعَهُ الّذِي يَسْمَعُ بِهِ, وَبَصَرَهُ الّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ, وَيَدهُ الّتِي يُبْطِشُ بِهَا, وَرِجْلُهُ الّتِي يَمْشِي بِهَا, وَاِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِيْ لَأُعِيْذَنَّهُ. وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِيْ عَنْ نَفْسِ عَبْدِيْ الْمُؤْمِنِ, يَكْرَهُ الْمَوْتَ, وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ. رواه البخاري  
Dari Abu Hurairoh r.a. Rasulullah saw. bersabda :
“Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman : “Barang siapa yang memusuhi waliKu (orang yang dekat kepadaKu), maka sesunguhnya Aku telah nyatakan perang baginya.
Tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu, lebih aku senangi dari pada melaksanakan apa yang Aku fardhukan atasnya. Dan tidak pula hambaKu senantiasa mendekatakan diri dengan amalan-amalan sunah, sehingga Aku mencintainya. Dan bila Aku mencintainya, menjadilah Aku telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, matanya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang dengannya ia menghajar, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Apabila ia bermohon kepadaKu, maka pasti Aku kabulkan permohonannya, apabila ia meminta perlindunganKu, maka pasti ia Aku lindungi. Tidak pernah Aku mundur maju menyangkut sesuatu yang Aku kerjakan sebagaimana mundur majuKu terhadap jiwa hambaKu yan mu’min. Dia tidak senang mati, padahal Aku tidak senag menyakiti hatinya.” (HR. Bukhori)

Dari Petikan hadit qudsi di atas, khotib berkesimpulan bahwa Allah Swt telah mengisyaratkan jalan untuk menggapai cintaNya dengan dua jalan. Pertama adalah melaksanakan apa yang telah difardhukan Allah swt. Dan yang kedua adalah melaksanakan amalan-amalan sunah yang telah diajarkan Nabiyullah Muhammad Saw.
Dan apabila kita melaksanakan yang fardhu dan yang sunah sesuai tuntunan syariat, maka menjadilah kita sebagai yang dikatakan hadits qudsi di atas, Allah senantiasa mencintai kita dan seluruh tingkah laku indra kita, sejauh itu adalah representasi dari kehendak Allah swt. Seakan kita telah dibimbing Allah untuk melihat, mendengar, memegang dan berjalan sebagaimana yang diridhoi Allah swt. Dengan arti lain, bahwa Allah menjadi pemelihara anggota tubuh kita sehingga tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Allah swt.
Jamaah sholat Jum’at yang berbahagia
Maka alangkah bahagianya seorang hamba apabila sosok dirinya, seluruh panca indranya adalah pengejewantahan atau pancaran dari nilai-nilai ilahiyah. Maka tidak ada kekuatan apapun yang akan meruntuhkannya dan tidak ada ancaman apapun yang akan membahayakannya. Dan menurut hemat khotib, pancaran nilai-nilai ilahiyah seorang hamba tentunya sangat berbeda-beda sesuai dengan intensitas kedeketan diri hamba kepada Allah Swt. Sebagaimana sebuah objek terhadap sumber cahaya, semakin dekat objek terhadap sumber cahaya, maka akan semakin terang pantulan cahanya, sebaliknya semakin jauh objek dari sumber cahaya, akan semakin redup pantulan yang diterimanya.
Maka lewat kualitas dan kuantitas amalan fardhu dan sunnah yang kita kerjakan sehari-hari, jadikanlah diri kita tempat nilai-nilai ilahiyah memancar kuat pada diri kita. Dengan segenap panca indera kita, kita sebarkan kebaikan pada lingkungan kita, kita jadikan kehadiran kita bermakna dalam setiap tempat di manapun kita berada.
Jamaah Sholat jum,at yang berbahagia
Dan Sejatinya, setiap hamba adalah penempuh jalan (thariqot), dalam upaya terus menerus menyempurnakan dirinya di hadapaan Tuhan, berupaya mendekatkan diri terhadap sumber cahaya agar radiasi nilai ilahiyah yang diterimanya semakin kuat. Karena hakikat tujuan manusia adalah kembali kepada Tuhannya. Allahlah akhir dari segala tujaun hidup kita.
إِلىَ رَبِّكَ مُنتَهَاهَآ    Kepada Rabbmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (QS. 79:44)

Dan dengan beramal upaya hamba menggapai kaharibaan Allah akan tercapai.

فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya". (QS. 18:110)

Dan satu lagi tentunya dengan wujud keberimanan yang konsisten, segala kemaslahatan hidup kita akan kita gapai.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُونَ
Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS. 46:13)

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ الّذِىْ اَكْرَمَ مَنِ اتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ, وَاَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَخَيْرِ خَلْقِهِ, وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِى سَبِيْلِهِ. اما بعد : فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَمَرَنَا بِالاتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ ِالهَ ِالاَّ للهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اِيَّاهُ نَعْبُدُ وَاِيَّاهُ نَسْتَعِيْنَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ. اَلّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَالله اِتَّقُ اللهَ تَعَالَى رَبَّ الْعَالمَِيْنَ. وَسَارِعُوْ اِلى مَغْفِرَةِ اللهِ الْكَرِيْمِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَلَى بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَى فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْز. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَلّلهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلاْحْيَاءِ مِنْهُمُ اْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعْوَاتِ رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَهً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَالله, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَلاِْحْسَانَ وَاِيْتَائِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرْ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهَ اَكْبَرَ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا يَصْنَعُوْنَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ.

0 komentar:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • ini apa
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube