Isi Khutbah
Selanjutnya khotib berwasit
khususnya untuk diri khotib sendiri dan kepada jamaah sekalian untuk selalu memintal benang benang taqwa dengan menjalankan segala
perintah Allah dan menjauhkan
larangan-laranganNya Agar Allah memberikan kita kemuliaan, kemuliaan dunia
akhirat.
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh,
kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih
sayang (Maryam:96)
Jika kita sudah dicintai Allah,
Allah akan membuat kita diterima di bumi. Rasulullah Saw bersabda, “Jika Allah
mecintai seseorang, Dia akan memanggil Jibril dan berfirman, “Aku mencintai si
fulan. Maka cintailah ia. Jibril pun mencintainya. Selanjutnya Jibril memanggil
seluruh penghuni langit dan berkata, “sesungguhnya Allah mencintai si fulan.
Maka cintailah dia”. Seluruh penghuni langit pun mencintainya.” Lebih lanjut
Rasulullah saw. Bersabda, “kemudian diturunkanlah untuknya kecintaan penduduk
bumi.
Jika Allah membenci seseorang,
Dia akan memanggil Jibril dan berfirman, “Aku benci pada si fulan. Maka
bencilah ia”. Jibril pun membencinya. Setelah itu Jibril memanggil seluruh
penghuni langit dan berkata, “sesungguhnya Allah membenci si fulan. Maka
bencilah ia oleh kalian semua.” Seluruh penghuni langitpun membencinya. Setelah
itu, diturunkanlah untuknya kebencian di bumi.
Betapa indahnya jika kita hidup
di bumi, Allah memanggil nama kita, “Aku mencintai si Fulan, maka cintailah
oleh kalian semua.” Tidak ada lagi yang berharga di dunia selain kemuliaan yang
Allah berikan itu.
Jamaah Sholat Jum’at yang
dirahmati Allah
Kemuliaan yang diberikan Allah
kepada sorang hamba yang beriman dan beramal soleh berupa penghargaan dan
penghormatan penduduk bumi kepadanya tanpa dia sengaja berharap atau meminta
penghormatan kepada manusia. Bukan juga karena ia seorang pejabat, atau
konglomerat, bukan juga karena terkenal atau terpandang, melainkan buah dari
keimanannya, buah dari ketaqwaannya kepada Allah. Setiap orang mencintainya,
dan ingin selalu menyalaminya. Kalaupun ada yang membencinya, atau marah
kepadanya pastilah orang tersebut tidak baik niatnya dan buruk akhlaknya.
Kesungguhannya mencintai Allah,
melakukan setulus hati penghambaan kepadaNya dengan penuh keyakinannya. Ia senantiasa
istiqomah melaksanakan ritual-ritual ibadah, selalu ia mewiridkan
perbuatan-perbuatan baiknya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ
اسْتَقَامُوا فَلاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُونَ
Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah
Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS. 46:13)
Ia dermakan apa yang ia
milikinya; menolong sesama, membantu orang yang dalam kesulitan, ia selalu
memudahkan urusan orang lain, senantiasa ia mementingkan orang lain daripada
kepentingan dirinya.
وَلاَيَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ
أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ
شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati
mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan
mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri.
Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. 59:9)
Kerinduannya kepada Tuhannya
begitu besar. Dalam keheningan dan kesunyian jiwanya, pada waktu waktu yang
utama untuk memujaNya, dia yang selalu hadir dan terjaga untuk Tuhannya. Dalam
kesendiriannya, hatinya bergemuruh memuji dan memohon pertolongan kepadaNya,
air matanya bening mengalir sebening niat dan hatinya. Ia yang hatinya selalu
terpaut kepadaNya, mencurahkan pikiran dan perhatinanya untuk satu makna hidup
yang sebenarnya.
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
. ءَاخِذِينَ
مَآءَاتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ . كَانُوا قَلِيلاً
مِّنَ الَّيْلِ مَايَهْجَعُونَ . وَبِاْلأَسْحَارِ
هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di
dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang
diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka.Sesungguhnya mereka sebelum itu di
dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di
waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS.
51:15-18)
Jamaah Sholat Jum’at yang dirahmati Allah
Merekalah orang-orang yang bertaqwa kepada Allah, yang ditopang oleh
integritas dirinya yang mumpuni. Seimbang antara dua sisi
kehidupannya;Akhlaqnya kepada Allah dan akhlaqnya kepada sesama manusia.
Sungguh indahlah kehidupan mereka. Mereka merasakan manisnya ibadah dan berbuah
manis balasan yang akan mereka dapatkan di surga kelak.
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا . حَدَآئِقَ وَأَعْنَابًا . وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا . وَكَأْسًا دِهَاقًا . لاَّيَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلاَكِذَّابًا . جَزَآءً مِن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat
kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. dan gadis-gadis remaja yang
sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di dalamnya mereka tidak
mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta. Sebagai
balasan dari Rabbmu dan pemberian yang cukup banyak, (QS. 78:31-36)
menyentuh qalbu...
ReplyDeleteboleh mampir : http://hams-share.blogspot.com/
barakallah. amiin... terimaksih atas atensinya
Delete