Isi Khutbah
Puji Syukur kepada Allah atas segala
rahmat dan karuniaNya, segala puji bagi Allah yang telah memperkenankan kita
hadir dalam majelis yang mulia ini. Segala puji bagi Allah yang senantiasa
memelihara waktu lapang kita sebelum datang waktu sempit kita, Yang memelihara
kondisi sehat kita sebelum datang sakit
kita, Yang memelihara masa muda kita sebelum datang masa tua kita, Yang
memelihara saat kita kaya sebelum kemiskinan menghampiri hidup kita dan Yang
memelihara panjang umur kita sebelum ajal menjemput kita. Shalawat dan salam
senantiasa tercurah kepada Nabi pilihan, semoga senantiasa selaras tujuan dan
cara kita mengabdi kepada Tuhan.
Jamaah Sholat Jum’at yang
berbahagia
Sungguh, tiada pesan yang
paling utama saat ini selain pesan untuk senantiasa kita memelihara keimanan
dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dengan segenap perasaan dan perbuatan.
Semoga kita dapat memasrahkan segalanya saat ini di tengah berbagai ujian yang
sedang kita alami, di tengah bermacam ancaman kejahatan dan bencana yang setiap
saat menimpa kita. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan
bagi bumi dan lingkungan, melainkan orang-orang yang senantiasa membangun
pisik-spiritual sehingga nyata kontribusi kita dalam memelihara kenyamanan dan
kelangsungan hidup dan kehidupan.
Jamaah sholat Jum’at yang
berbahagia
Saat ini, hari Jum’at, kita berada
di sini untuk satu niat ibadah, satu momen yang disediakan Allah untuk kita
merenungi salah dan dosa kita sepanjang pagi hari tadi, atau mungkin satu
minggu kemarin atau bahkan sepanjang waktu hidup kita yang telah lewat. Saat
ini kita mengadukan semuanya dihadapan Allah swt.
Kita datang dari berbagai latar
belakang yang berbeda; bermacam suku, beragam budaya, beraneka bahasa, berbagai
tingkatan status sosial dan ekonomi. Berjenjang usia juga ada di sini, dari
yang tua, muda, remaja bahkan anak-anak turut meramaikan pelaksanaan ibadah
sholat jum’at saat ini. Namun sejenak
kita tinggalkan beragam latar belakang kedudukan dan usia itu, sejatinya kita
hanya menghadapkan kondisi jiwa kita dihadapan Allah semata dengan setulus
pengharapan dan doa-doa. Semoga segala harapan hati kita beserta getaran bibir
kita dalam berzikir dan berdoa, menjadi investasi terbesar masa depan kita di
sisiNya.
Beragam persoalan memenuhi
pikiran kita masing-masing. Saat ini mugkin ada yang sedang bahagia, sedang terhibur
hatinya, berlimpah rizqinya, tercukupi segala keperluannya. Namun boleh jadi
juga banyak yang sedang gundah perasaannya, galau hatinya, sulit hidupnya, rasa sakit yang di deritanya yang
tak kunjung sembuh, atau hidup yang serba kekurangan. Dan kini kita duduk menghadap
sang pencipta untuk memasrahkan segalanya. Pasrah bukan untuk menyerah,
melainkan untuk memperkokoh tali batin kita kepada Allah. Dialah hakim yang
Maha bijaksana dalam menentukan keputusan, alaisaAllahu biahkamil hakimin.
Dialah akhir tujuan segalanya, ilaa rabbika muntahaha.
Jamaah sholat Jum’at yang
berbahagia
Tidak ada kualitas perasaan
terbaik saat ini selain rasa syukur atas
apa yang ada pada kita saat ini, sebagaimana Allah perintahkan dalam firmanNya:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu
kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu dan
janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” (QS al-Baqarah:152).
Kenyataan kita saat ini adalah
kenyataan terbaik yang kita alami di mata Allah. Memang tidak akan selamanya
bahkan sering kali kenyataan yang kita alami tidak sesuai dengan yang kita
harapkan. Kenyataan sepahit apapun, tentunya tidak akan membuat kita lari
darinya. Pasti ada hikmah pada setiap kenyataan yang menghampiri kita.
Ketidaktahuan kita saat ini adalah karunia untuk kita berusaha menjadi tau,
kesulitan saat ini juga merupakan karunia saat kita berusaha untuk mencari
jalan keluar. Keterbatasan kita saat ini adalah karunia Allah, manakala dengan
itu kita berusaha untuk mengembangkan diri. Dan tidaklah berlebihan apabila
Seorang Motivator ternama, Mario Teguh mengungkapkan bahwa sesungguhnya kita
tumbuh dari yang kita syukuri. Lain syakartum laaziidannakum…, barang
siapa bersyukur pasti akan Aku tambah nikmatnya.
Sesungguhnya tidak ada yang
bisa membuat kita tenang dan damai selain bersyukur atas segala pemberianNya. Wasayajzillahusyakiriin,
Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Harta
berlimpah bukanlah jaminan hidup kita akan bahagia. Harta seberapa pun
banyaknya tidak akan bisa membuat kita merasa cukup, hiburan macam apapun
bentuknya tidak akan mampu membuat kita puas selain senantiasa kita bersama dan
mengingatNya. Ala..
bidzikrillahi tathmainnal qulub.
Jamaah Sholat Jum’at yang
berbahagia
Bersyukur bukanlah kata-kata,
akan tetapi sebuah perasaan yang mendalam yang direfleksikan dengan sikap dan
perbuatan. Sehingga wujud sikap orang-orang yang bersyukur adalah tercermin
dari kata-kata berikut “Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh
karena itu aku selalu menyukai apapun yang aku dapatkan”.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الّذِىْ اَكْرَمَ مَنِ اتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ, وَاَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَخَيْرِ خَلْقِهِ, وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِى سَبِيْلِهِ. اما بعد : فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الّذِىْ اَكْرَمَ مَنِ اتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ, وَاَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَنَّ سَيْدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَخَيْرِ خَلْقِهِ, وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِى سَبِيْلِهِ. اما بعد : فَيَااَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَمَرَنَا بِالاتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ
بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ ِالهَ ِالاَّ للهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ اِيَّاهُ نَعْبُدُ وَاِيَّاهُ نَسْتَعِيْنَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ. اَلّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا
بَعْدُ : فَيَا عِبَادَالله اِتَّقُ اللهَ تَعَالَى رَبَّ الْعَالمَِيْنَ. وَسَارِعُوْ
اِلى مَغْفِرَةِ اللهِ الْكَرِيْمِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَلَى
بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ فَقَالَى
فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْز. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى
يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَلّلهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلاْحْيَاءِ
مِنْهُمُ اْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعْوَاتِ رَبَّنَا
اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَهً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَالله, اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَلاِْحْسَانَ وَاِيْتَائِ ذِى الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرْ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ
وَلَذِكْرُاللهَ اَكْبَرَ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا يَصْنَعُوْنَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ.
0 komentar:
Post a Comment