Saturday, February 21, 2015

Kiat-kiat menulis Khutbah Jum'at Hebat

Posted by KHUTBAH | 7:39 PM Categories: , , , ,
Khutbah dalam pelaksanaan sholat Jum'at sejatinya merupakan pesan taqwa kepada para jamaah. Namun bagaimana pesan taqwa tersebut benar-benar efektif? Dalam arti khutbah yang kita sampaikan menjadi berkesan dan berguna bagi jamaah dalam hal menambah wawasan, membentuk sudut pandang dan terlebih merubah perilaku jamaah. Maka berikut adalah tips berupa kiat-kiat menulis khutbah jum'at hebat yang tentunya tidak terhindar dari subyektifitas penulis itu sendiri:

1.         Menulis kutipan atau petikan
Membuat kutipan atau petikan ungkapan-ungkapan hebat -berisi dari penulis atau tokoh-tokoh hebat pada awal khutbah akan membuat kesan bagi jamaah bahwa materi yang akan kita sampaikan berbobot. Bagaimanapun ungkapan tokoh-tokoh hebat tersebut kita perlukan untuk mendukung gagasan yang akan kita kembangkan selama tidak bertentangan dan senada dengan kandungan al-Qur’an dan hadits yang menjadi pokok pesan taqwa yang tengah kita sampaikan. Justru dengan begitu, ajaran islam terbukti sebagai ajaran yang universal yang dapat menerima dan diterima oleh nilai-nilai luhur dari manapun asalnya.

2.      Mencari makna baru
Memunculkan makna baru terhadap apa yang kita sampaikan rutin setiap Jum’at bukan sesuatu yang mudah. Namun setidaknya kita berusaha terus membaca berbagai sumber, menggali informasi sebanyak-banyaknya agar khutbah yang kita sampaikan tidak membosankan dan akan selalu aktual. Bisa jadi tema yang kita sampaikan terdengar biasa dan sederhana, namun penekanan masalah dengan sudut pandang dan analisa baru tentunya akan menarik minat jamaah dan tidak terjebak pada pengulangan materi yang klise dan monoton. Sebenarnya ini merupakan bagian dari tugas kita untuk terus menggali makna al-Qur’an dan hadits dalam perspektif baru agar al-Qur’an akan terus hidup merespon berbagai persoalan umat yang sedang dihadapi.

3.      Singkat, padat dan berisi
Sudah menjadi ketentuan atau sunnah Nabi saw, bahwa khutbah itu harus lebih singkat dari sholat itu sendiri. Maka hindari penyampaian khutbah yang bertele-tele dan melebar tak tentu arah, fokus pada suatu tema yang kita ketengahkan. Kalau memang seorang khotib terbiasa menyampaikan khutbah tanpa teks, maka tetaplah diperlukan catatan kecil berupa point-point yang akan disampaikan agar tetap terarah dan efisien waktu.

4.      Gaya bahasa yang unik
Gaya bahasa yang dimaksud bukan memakai istilah-istilah puitis atau keren yang justru tidak dimengerti jamaah, akan tetapi kata yang lugas dan jelas disertai intonasi yang mantap tentunya dengan diksi atau pilihan kata yang tepat. Karena bagaimanapun, bahasa yang kita sampaikan sedikit banyak merepresentasikan kedalaman pikiran yang akan kita sampaikan. Indikatornya tentunya adalah bahasa yang kita gunakan akan menyentuh jamaah dan terkesan jamaah tidak melewatkan satu katapun dari apa yang kita sampaikan.

Tips kiat menulis khutbah hebat tersebut di atas hanya bagian dari tekhnis menulis atau menyiapkan bahan materi khutbah Jum’at, namun di atas itu semua adalah integritas moral (akhlakul karimah) seorang khotib menjadi kunci sukses sang khotib. Apa yang disampaikan khotib sejatinya apa yang dilakukan atau dialami diri khotib sendiri agar tidak termasuk orang-orang yang mendapat kecaman Allah
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَالاَتَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللهِ أَن تَقُولُوا مَالاَتَفْعَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. 61:3)


Inilah sebenarnya yang menjadi faktor penentu bahwa khutbah benar-benar keluar dari hati, disampaikan dengan sepenuh hati dan di terima oleh hati yang tulus.

Semoga rahmat Allah selalu bersama kita. Amiiin.

0 komentar:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • ini apa
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube