Pada Khutbah Jum'at kali ini, khotib ingin mengetengahkan bagaimana islam memandang kemiskinan. Kemiskinan mungkin saja menyebabkan kekufuran. Kemiskinan yang dimaksud barangkali adalah
kemiskinan yang disebabkan oleh sistem monopoli penguasa
(negara) terhadap aset-aset produksi atau kekayaan negara dan serta ketidakadilan penguasa dalam menciptakan kesempatan kerja serta pendistribusian hasil-hasil produksi yang tidak merata
kepada semua golongan masarakat. Ini yang dinamakan kemiskinan struktural ; adalah kemiskinan yang disebabkan oleh struktur masyarakat yang timpang, terjadi kesenjangan yang lebar dalam kehidupan ekonomi masarakat disebabkan oleh ketidakadilan tadi, hingga kemudian muncul ungkapan yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.
Wednesday, March 11, 2015
Bagaimana Islam Memandang Kemiskinan
Posted by KHUTBAH | 2:01 AM Categories: islam, kemiskinan, khutbah, khutbah Jum'atMonday, March 9, 2015
Wanita yang Bijak adalah Harta yang Paling Berharga
Posted by KHUTBAH | 2:33 AM Categories: berharga, bijak, harta, istri, khutbah, khutbah Jum'at, wanitaIsi Khutbah Jum'at
Tahukah
engkau apakah harta yang paling berharga di dunia ini? Nabi bersabda, “dunia
dan seluruh isinya adalah berharga; tetapi yang paling berharga di dunia ini
adalah seorang wanita yang bijak”. Itulah sebabnya Nabi menganjurkan agar kau
memilih wanita untuk jadi istrimu karena kebijakannya, karena boleh jadi kau
memilih istri karena harta kekayaannya, karena kecantikannya, dan karena nama
besar silsilahnya. Tiga dari empat alasanmu memilih istri akan pudar bahkan akan
menjadi petaka, tinggal satu yang tetap tertinggal setia menemanimu, yaitu
kebijakan istrimu.
Saturday, March 7, 2015
Jihad Akbar, Jihad melawan nafsu Tirani
Posted by KHUTBAH | 1:42 AM Categories: akbar, jihad, khutbah, khutbah Jum'at, nafs, nafsu, tirani
Pada khutbah Jum'at kali ini, khotib ingin menyampaikan tema bahwa jihad akbar adalah jihad melawan nafsu tirani. Sepanjang
perjalanana pulang ke Madinah sesudah kemenangan atas Mekkah dan Hunayn, Nabi
menuturkan kepada beberapa sahabatnya, “kita kembali dari jihad kecil menuju
jihad yang lebih besar”. Salah seorang bertanya, “apa jihad yang lebih besar
itu, wahai Rasulullah?”, beliau menjawab, “jihad melawan hawa nafsu.”
Subscribe to:
Posts (Atom)